Home Environment Jangjo Luncurkan Inisiatif “Junk Revolution”, Langkah Nyata Atasi Krisis Sampah Perkotaan

Jangjo Luncurkan Inisiatif “Junk Revolution”, Langkah Nyata Atasi Krisis Sampah Perkotaan

Kampanye kolaboratif ini targetkan pengurangan sampah ke TPA hingga 90%

Startup pengelolaan sampah berbasis teknologi asal Indonesia, Jangjo, resmi meluncurkan kampanye “Junk Revolution” sebagai bentuk komitmen dalam menyelesaikan masalah sampah di Tanah Air. Inisiatif ini menjadi langkah lanjutan setelah suksesnya implementasi JOWI System, dan kini dirancang untuk mengintegrasikan pengelolaan sampah secara menyeluruh—mulai dari edukasi publik hingga teknologi pengolahan berkelanjutan.

Dengan melibatkan pusat perbelanjaan ternama seperti Plaza Indonesia, FX Sudirman, Gandaria City, Blok M Plaza, Kota Kasablanka, dan SCBD Park, kampanye ini mengusung semangat kolaboratif lintas sektor demi mendorong gaya hidup minim sampah dan transisi menuju pengelolaan zero waste to landfill.

“Kami optimis melalui Junk Revolution, kita bisa mengurangi volume sampah ke TPA hingga 90% dan menciptakan perubahan sistemik yang berkelanjutan,” ungkap Joe Hansen, Co-founder & CEO Jangjo.

Dari Tenant hingga Dapur: Pemilahan Sampah Harus Dimulai dari Sumber

Melalui kolaborasi ini, pusat perbelanjaan yang terlibat berkomitmen menerapkan pemilahan sampah di seluruh titik aktivitas—mulai dari area tenant, food court, dapur, hingga area pengunjung dan back-of-house. Seluruh sampah akan dikelola menggunakan sistem JOWI milik Jangjo, yang mendigitalisasi proses pengangkutan, pengolahan, dan pelaporan sampah secara transparan.

Industri Besar Turut Dukung Pengolahan Ramah Lingkungan

Dukungan industri juga menjadi kekuatan utama di balik kampanye ini. Indocement akan memanfaatkan Refuse-Derived Fuel (RDF) hasil olahan sampah non-organik sebagai substitusi batu bara dalam produksi semen. Ini merupakan langkah nyata menuju transisi energi bersih di sektor industri.

“Kolaborasi ini memperkuat rantai pasok RDF yang berkelanjutan, sekaligus menunjukkan kepercayaan industri besar terhadap solusi dari startup lokal,” ujar Soegito Kurniawan, GM Procurement & AFAM Indocement.

Sementara itu, sampah makanan akan diproses oleh Magalarva, perusahaan spesialis pengolahan sampah organik menjadi pakan maggot Black Soldier Fly.

“Krisis sampah harus ditangani secara gotong royong, dan Junk Revolution mewujudkan itu dalam bentuk nyata,” ujar Rendria Labde, Founder & CEO Magalarva.

Menuju Indonesia Bebas Sampah 2025

Jangjo saat ini mengelola 1.500 ton sampah per bulan dan telah memiliki izin resmi pengelolaan sampah dari pemerintah. Inisiatif Junk Revolution juga menjadi bagian dari dukungan terhadap program Indonesia Bersih Sampah 2025, yang menargetkan pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan 70%.

Kampanye ini merupakan implementasi konkret dari Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 102 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Sampah di Kawasan, dan menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor bisa menghasilkan solusi yang berdampak luas, terukur, dan berkelanjutan.