
Di tengah geliat transformasi digital Indonesia, generasi muda kembali menunjukkan perannya sebagai agen perubahan. Melalui ajang Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 6 tahun 2024/2025, dua tim pelajar dan mahasiswa berhasil mencuri perhatian lewat solusi teknologi berbasis Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) yang tidak hanya inovatif, tapi juga menyentuh aspek sosial dan edukasi.
Dengan total pendaftar mencapai 10.623 peserta dari seluruh penjuru Indonesia—terbesar sejak program ini digelar—SIC Batch 6 menjadi panggung nyata bagi semangat dan kemampuan generasi muda dalam menjawab tantangan bangsa melalui teknologi.
PawPal dan EduKit AIoT ESP32, Dua Solusi Cerdas dari Anak Negeri
Tim Rarevolution dari BINUS University dinobatkan sebagai 1st Best Team kategori Universitas berkat inovasi PawPal, boneka pintar berbasis IoT-AI yang ditujukan untuk anak usia 4–8 tahun. Dengan fitur seperti Talk to Me, Math Adventure, dan Would You Rather, PawPal dirancang untuk mendukung tumbuh kembang anak sekaligus mengurangi screen time berlebih.
“Kami ingin PawPal menjadi solusi edukatif yang menyenangkan dan mudah diakses oleh keluarga Indonesia,” ujar Angeline Rachel, perwakilan tim Rarevolution.
Sementara itu, dari kategori pelajar SMA/SMK/MA, Tim 1 STI Pekanbaru dari SMK Negeri 2 Pekanbaru keluar sebagai juara pertama lewat proyek EduKit AIoT ESP32. Alat praktikum ini hadir menjawab kurangnya fasilitas belajar IoT dan AI di sekolah. Dilengkapi chatbot, computer vision, dan kuis interaktif, EduKit tak hanya membantu guru mengajar, tapi juga mempercepat kesiapan siswa menghadapi dunia industri 4.0.
“Kami ingin alat ini menjadi pembelajaran AIoT yang siap pakai dan menjangkau sekolah-sekolah di daerah 3T,” ungkap Rahsya Benova Akbar, perwakilan Tim STI Pekanbaru.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Masa Depan Teknologi Indonesia
Dukungan terhadap program SIC datang dari berbagai pemangku kepentingan—mulai dari Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, BRIN, hingga Samsung R&D Institute Indonesia. Penilaian para finalis dilakukan secara ketat, mencakup aspek feasibility, user experience, dampak sosial, hingga rencana lanjutan produk.
“SIC menjadi mitra strategis kami dalam membentuk siswa yang unggul dan adaptif terhadap tantangan masa depan berbasis teknologi,” tegas Dr. Arie Wibowo Khurniawan, Direktur SMK Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI.
Samsung: Membangun Ekosistem Inovasi dan Talenta Digital
Samsung melalui SIC bukan hanya membekali peserta dengan keterampilan teknis, tapi juga membangun mindset kolaboratif dan empati sosial. Program ini telah menjadi ruang tumbuh bagi para inovator muda yang memiliki kepedulian terhadap masalah nyata di masyarakat.
“Kami percaya, dengan dukungan ekosistem yang tepat, generasi muda Indonesia siap jadi motor penggerak kemajuan bangsa,” ujar Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing Samsung Electronics Indonesia.
Para pemenang mendapatkan hadiah produk Samsung senilai total Rp200 juta serta sertifikat resmi dari Samsung Electronics Indonesia. Lebih dari sekadar penghargaan, program ini menjadi pijakan awal untuk perjalanan inovasi mereka di masa depan.