
Gangguan IT berskala global yang baru-baru ini menimpa salah satu cloud hyperscaler besar kembali menegaskan satu realitas penting: downtime dan disrupsi layanan tidak bisa dihindari. Dampaknya terasa luas, mulai dari sektor perbankan, ritel, hingga layanan kesehatan. Insiden ini menjadi pengingat keras bahwa ketergantungan pada satu penyedia cloud atau satu cloud region menciptakan risiko bisnis yang signifikan.
Masalahnya bukan pada teknologi cloud itu sendiri, melainkan pada strategi yang terlalu terpusat. Ketika data dan beban kerja kritis hanya bergantung pada satu ekosistem, organisasi kehilangan kemampuan untuk beradaptasi saat gangguan terjadi. Di sinilah platform Cloudera mengambil peran penting dalam membangun ketahanan yang sesungguhnya.
Hybrid Cloud Saja Tidak Cukup Tanpa Multi-Cloud
Banyak organisasi telah mengadopsi strategi hybrid cloud untuk mendapatkan fleksibilitas menjalankan beban kerja di pusat data dan cloud publik. Namun, gangguan terbaru menunjukkan bahwa hybrid cloud tanpa multi-cloud masih menyisakan single point of failure.
Strategi hybrid modern harus memungkinkan failover tidak hanya dari on-premise ke cloud, tetapi juga:
- Antar cloud region
- Kembali ke pusat data
- Bahkan antar penyedia cloud yang berbeda
Inilah prinsip utama dari pendekatan “cloud anywhere” Cloudera, di mana data dan AI dapat dijalankan secara konsisten di mana pun berada—di pusat data, edge, maupun berbagai cloud publik—tanpa ketergantungan pada satu vendor.
Cloudera sebagai Fondasi Ketahanan Multi-Cloud
Platform Cloudera dirancang untuk menjawab tantangan ketahanan multi-cloud yang kompleks di dunia nyata. Berbeda dengan pendekatan cloud-native yang terikat vendor, Cloudera menghadirkan platform data dan AI yang konsisten, portabel, dan terbuka, sehingga organisasi dapat berpindah lingkungan dengan cepat saat terjadi gangguan.
Ada dua pilar utama yang menjadikan platform Cloudera krusial dalam strategi ketahanan hybrid multi-cloud:
1. Platform Konsisten “Write Once, Run Anywhere”
Cloudera menyediakan platform data lakehouse terbuka dan layanan data portabel yang berjalan dengan cara yang sama di berbagai cloud publik seperti AWS, Microsoft Azure, dan Google Cloud, serta di pusat data privat.
Dengan pendekatan ini:
- Aplikasi dan beban kerja data tidak perlu di-refactor saat berpindah cloud
- Model keamanan dan operasional tetap konsisten
- Organisasi terhindar dari vendor dan infrastructure lock-in
Hasilnya, perpindahan beban kerja antar cloud atau kembali ke on-premise dapat dilakukan dengan jauh lebih cepat dan minim risiko.
2. Unified Data Fabric dengan Tata Kelola Terintegrasi
Ketahanan tidak hanya soal memindahkan data, tetapi juga memastikan keamanan, metadata, dan kebijakan tata kelola ikut berpindah. Melalui Cloudera Shared Data Experience (SDX), platform Cloudera memastikan kebijakan keamanan, metadata, dan governance tetap konsisten di seluruh lingkungan.
Didukung oleh:
- Cloudera Octopai Data Lineage untuk visibilitas metadata dan lineage end-to-end
- Replication Manager untuk mereplikasi data beserta konteksnya (metadata, kebijakan, dan lineage)
Organisasi dapat membangun lingkungan sekunder di cloud berbeda yang selalu tersinkronisasi dan siap diaktifkan saat terjadi gangguan.
Failover Multi-Cloud yang Nyata dan Praktis
Dengan platform Cloudera, skenario failover multi-cloud bukan lagi konsep teoritis. Beban kerja utama dapat dijalankan di satu cloud, sementara lingkungan cadangan berada di cloud lain yang sepenuhnya berbeda.
Ketika gangguan terjadi:
- Lingkungan cadangan dapat diaktifkan dengan cepat
- Kehilangan data dapat ditekan seminimal mungkin (low RPO)
- Waktu pemulihan layanan dapat dipersingkat (low RTO)
Pendekatan ini memastikan keberlangsungan bisnis, bahkan saat penyedia cloud utama mengalami gangguan besar.
Saatnya Strategi Hybrid Dibangun di Atas Platform Cloudera
Gangguan cloud yang terjadi belakangan ini seharusnya menjadi uji ketahanan bagi setiap organisasi. Banyak strategi hybrid terbukti belum sepenuhnya tangguh karena masih bergantung pada satu penyedia cloud.
Cloudera menawarkan cloud experience anywhere yang sesungguhnya—memberikan kebebasan bagi organisasi untuk merancang strategi ketahanan yang mampu bertahan dari kegagalan apa pun, di mana pun data berada.
Hybrid cloud adalah fondasi yang tepat. Namun tanpa platform yang mendukung multi-cloud secara konsisten, aman, dan terkelola, fondasi tersebut rapuh. Dengan platform Cloudera, organisasi dapat membangun arsitektur data dan AI yang:
- Tangguh terhadap gangguan
- Bebas dari ketergantungan vendor
- Siap mendukung kebutuhan bisnis dan AI di masa depan



