
Canggih.id – Cloudera, satu-satunya perusahaan yang mampu menjalankan AI di mana pun data berada, resmi mengumumkan ekspansi besar pada Enterprise AI Ecosystem dengan menggandeng mitra baru seperti ServiceNow, Fundamental, Galileo.ai, dan Pulse. Pengumuman ini disampaikan dalam ajang EVOLVE25 di New York pada 2 Oktober 2025.
Langkah ini semakin mempertegas komitmen Cloudera untuk membantu perusahaan bertransformasi menjadi AI Native, yakni mengintegrasikan kecerdasan buatan langsung ke dalam operasi bisnis sehari-hari secara aman, andal, dan dapat diskalakan.
Dari Eksperimen ke AI Produksi
Adopsi AI di perusahaan kini berkembang pesat. Jika sebelumnya fokus masih berkisar pada retrieval-augmented generation (RAG), fine-tuning, dan copilots, kini organisasi mulai beralih ke tahap yang lebih maju. Beberapa di antaranya adalah predictive engine untuk data terstruktur, otomatisasi alur kerja berbasis AI, observability untuk menjaga reliabilitas model, hingga pemrosesan dokumen skala besar.
Cloudera memfasilitasi transformasi ini lewat lakehouse berbasis AI—fondasi terpadu yang mampu menjalankan AI di mana pun data disimpan. Dengan pendekatan ini, perusahaan bisa melampaui fase uji coba menuju penerapan nyata AI dalam berbagai fungsi bisnis, mulai dari pengalaman pelanggan, deteksi fraud, prediksi rantai pasok, kepatuhan regulasi, hingga operasi IT.
Mitra Baru untuk Solusi AI End-to-End
Dalam ekspansi kali ini, Cloudera menggandeng empat mitra strategis:
- ServiceNow: Menghadirkan integrasi “Workflow Data Fabric zero copy connector” yang memungkinkan akses data perusahaan secara real-time tanpa duplikasi, sekaligus menghubungkan insight prediktif dari Cloudera untuk otomatisasi proses bisnis.
- Fundamental: Menawarkan superhuman prediction engine untuk data tabular yang memungkinkan prediksi akurat tanpa tuning rumit. Model ini dapat langsung diterapkan untuk kasus seperti prediksi churn, risiko kredit, hingga forecasting permintaan.
- Pulse: Mesin pemrosesan dokumen akurat yang mampu mengubah data tidak terstruktur (klaim, laporan, kontrak) menjadi informasi terstruktur siap pakai untuk alur kerja berbasis AI.
- Galileo.ai: Spesialis observability AI yang memastikan model tetap transparan, adil, dan andal dengan pemantauan real-time terhadap performa dan drift model.
Kolaborasi ini menciptakan alur kerja AI end-to-end yang memungkinkan perusahaan tidak hanya mengolah data, tetapi juga menghasilkan insight, prediksi, dan eksekusi cerdas dalam skala besar.
Mendorong AI yang Transparan dan Tepercaya
Menurut Abhas Ricky, Chief Strategy Officer Cloudera, Enterprise AI Ecosystem menjadi fondasi strategi perusahaan. “Mitra baru kami membawa keahlian yang secara langsung menjawab tantangan besar pelanggan: mengoperasikan AI dalam skala besar, memastikan transparansi, akurasi, dan keandalan, serta membuka potensi data terstruktur untuk generasi AI berikutnya,” jelasnya.
Sementara itu, para CEO mitra menekankan pentingnya kepercayaan, kesederhanaan, serta nilai tambah nyata yang dapat diberikan AI. Mulai dari prediksi tabular yang lebih presisi (Fundamental), pemrosesan dokumen akurat (Pulse), hingga observabilitas model dalam produksi (Galileo.ai), semua solusi ini memperkuat posisi Cloudera sebagai pemain kunci di enterprise AI.
Ekosistem AI Terbuka
Selain empat mitra baru, ekosistem AI Cloudera sebelumnya juga sudah melibatkan nama besar seperti NVIDIA, AWS, Google Cloud, Snowflake, Pinecone, Anthropic, hingga CrewAI. Dengan pendekatan ekosistem terbuka, Cloudera memastikan setiap perusahaan bisa memilih tools terbaik sesuai use case mereka, tanpa kehilangan kontrol atas data maupun infrastruktur.
Dengan perluasan ekosistem ini, Cloudera menegaskan perannya sebagai partner strategis yang membantu organisasi mengadopsi AI bukan hanya untuk eksperimen, tetapi juga untuk keputusan bisnis nyata yang bernilai tinggi, transparan, dan berkelanjutan.