Asus mengambil langkah yang sedikit berbeda dengan seri ZenFone sebelumnya. ZenFone 8 Flip mengunakan mekanisme kamera tekuk (flip out) seperti seri Zenfone seblumnya, Sementara ZenFone 8 hadir layaknya smartphone bar pada umumnya dengan ukuran lebih kecil dan tanpa fungsi motorik kamera. Keduanya diperkenalkan 12 Mei dengan harga € 599 (sekira 10,3 jutaan rupiah) untuk ZenFone 8 dan € 799 (13,8 jutaan rupiah) untuk ZenFone 8 Flip.
ZenFone 8 dan 8 Flip sama-sama menggunakan chipset Snapdragon 888 dan itu merupakan satu-satunya hal sama diantara keduanya.
ZenFone 8 menampilkan layar OLED 1080p 5,9 inci dengan refresh rate 120Hz. Meski kecil, ZenFone 8 dibekali RAM monster 16GB RAM dan kapasitas penyimpanan 256GB dengan sertifikasi IP68. Baik 8 dan 8 Flip mendukung 5G.
ZenFone 8 Flip memiliki layar lebih besar 6,67 inci dengan panel OLED 1080p dan refresh rate 90Hz. Baterai 5.000mAh dibenamkan untuk menunjang kinerjanya dan dilengkapi pengisian daya kabel cepat 30W. Anehnya, RAM diusung lebih kecil dari Zenfone 8 biasa yaitu 8GB dengan memori internal 256GB dan tidak memiliki peringkat IP.
Daya tarik utama ZenFone 8 Flip tentu sajakamera flip-outnya. Modul 3 kameranya diturunkan dari ZenFone 7, termasuk kamera utama 64 megapiksel, ultrawide 12 megapiksel, dan telefoto 8 megapiksel dengan zoom optik 3x.
Asus menyebut bahwa modul kamera Zenfone 8 Flip memiliki motor yang lebih kuat dengan daya tahan yang lebih baik. Pengguna dapat membolak-balik kameranya hingga 300.000 kali. ASUS juga meneydiakan casing RhinoShield kustom yang dijual secara terpisah di beberapa pasar dengan penutup geser untuk melindungi casing dan sensor yang secara otomatis mengaktifkan kamera saat penutup dibuka.
