Home Review Apakah Kita Sudah Membutuhkan Smartphone Berlayar 120Hz?

Apakah Kita Sudah Membutuhkan Smartphone Berlayar 120Hz?

Setiap tahun, vendor smartphone berlomba-lomba untuk menyuguhkan terknologi terbaru yang menarik untuk konsumen. Bisa dengan menambahkan fitur-fitur software, atau dengan meningkatkan kinerja hardware. Salah satu komponen yang setiap tahun ditantang untuk menghadirkan sesuatu yang baru adalah display.

Tahun 2019, kita mendapati beberapa vendor sudah menawarkan smartphone dengan refresh rate di atas 120Hz.

Pabrikan ponsel seperti Samsung, Google, Asus, dan OnePlus dalam beberapa tahun terakhir telah mengkampanyekan produk smartphone dengan layar berkecepatan refresh tinggi. Kemungkinan, mereka akn terus melakukannya di tahun ini dan tahun-tahun mendatang.

Google Pixel 4 hadir dengan layar 90Hz, sementara ponsel Samsung dan OnePlus terbaru dikabarkan akan menggunakan layar yang memiliki kecepatan refresh hingga 120Hz.

Mungkin banyak yang belum tahu apa arti refresh rate, apa gunanya, dan apa pengaruhnya terhadap kinerja smartphone secara keseluruhan. Walaupun refresh rate bukan hal baru, namun standar yang satu ini belum banyak dibicarakan dalam dunia smartphone, setidaknya dua tahun yang lalu.

Namun jika sekarang banyak vendor smartphone yang memasukkan komponen refresh rate dalam iklan pemasarannya, maka Anda setidaknya harus mengetahui apa sebenarnya refresh rate itu.

Apa Itu Refresh Rate?

Jerry Kang, analisis teknologi dari HIS Markit yang juga memperhatikan secara khusus soal perkembangan teknologi display menjelaskan refresh rate secara sederhana.

“Angka refresh rate mengacu pada berapa kali tampilan smartphone berkedip dalam satu detik,” kata Kang. “Mata manusia umumnya tidak bisa kedipan tersbeut, tapi umumnya layar berkedip 60 kali per detik.”

Hertz dipakai sebagai satuan refresh rate. Misal, sebuah perangkat seperti TV atau smartphone memiliki refresh rate 60 Hertz, ini artinya layar berkedip 60 kali per detik.

Bagi sebagian produsen layar, angka ini dirasa cukup. Namun bagi vendor semacam Samsung atau Oneplus, angka ini tidaklah cukup.

Secara umum muncul asumsi bahwa jika angka refresh rate makin tinggi, maka tampilan layar akan semakin halus. Sebagai contoh, jika Anda melakukan scrolling di Pixel 4, maka bagi mata yang terlatih akan melihat bahwa gerakannya lebih halus dibanding iPhone 11 yang refresh ratenya lebih rendah. Bahasan refresh rate menjadi penting ketika kita berbicara tentang konten video dan, terutama game karena memang ada kebutuhan untuk frame rate yang tinggi.

Refresh Rate vs Frame Rate

Jika refresh rate mengacu pada berapa kali layar berkedip selama sedetik, maka frame rate adalah frekuensi atau seberapa sering sebuah video atau game menampilkan frame dalam satu detik.

Satuan frame rate adalah FPS atau Frame per Second. Sebuah video standaranya diputar di frame rate 24fps, sementara game biasa dimainkan pada 30 atau 60fps.

Frame rate tinggi akan menarik bagi konsumen game dan film karena konten ini biasanya berubah sangat cepat pada layar, ” kata Kang.

Tren terbaru menunjukkan bahwa gamer lebih menuntut frame rate tinggi ketimbang penonton bioskop. Beberapa film berbudget besar seperti Gemini Man besutan sutradara Ang Lee telah dirilis dengan angka frame rate yang tinggi, namun tak mendapat respon yang memadai. Sementara itu, gamer berat menuntut game PC untuk mengadopsi frame rate 60fps, karena tampilan yang lebih halus dan dianggap lebih menarik secara visual.

Di sinilah laju refresh yang tinggi menjadi penting. Jika keduanya tidak sinkron, maka tampilannya bisa berubah buruk. Sebuah game dengan frame rate 120fps yang dimainkan pada layar 60Hz mungkin akan menghasilkan efek buruk yang disebut “screen tearing,” di mana akan muncul garis-garis horizontal di layar yang mengganggu.

Untuk menghasilkan visual yang lebih baik, game video yang berjalan pada 120fps sebaiknya dimainkan pada layar yang memiliki refresh rate 120fps juga.

Apakah Kita Sudah Butuh Smartphone dengan Refresh Rate 120 Hz?

Smartphone dengan layar 90 atau 120Hz menyajikan peningkatan pengalaman yang luar biasa. Meski demikian, penggunaan layar dengan refresh rate tinggi akan menguras baterai. Bagaimana kebutuhan Anda saat menggunakan smartphone, akan mempengaruhi seberapa awet baterai.

Gamer smartphone kelas berat jelas akan menyukai smartphone dengan refresh rate tinggi. Ada beberapa game seluler yang kini dapat ditampilkan pada frame rate lebih tinggi dari 60fps. Perusahaan seperti Razer bahkan telah membuat ponsel khusus untuk orang yang ingin memainkan game-game itu. Jika Anda memainkan banyak game seluler dan membutuhkan kinerja tinggi setiap saat, maka Anda mungkin memang harus memiliki smartphone 90Hz atau 120Hz.

Sebagai bonus, Anda bisa menscrolling media sosial atau web favorit dengan lebih halus.

Satu atau dua tahun lagi, smartphone 90 atau 120Hz mungkin akan jamak dijumpai dan harganya akan semakin terjangkau. Tapi untuk saat ini, layar refresh rate tinggi masih cukup mahal dan hanya menarik untuk segmen-segmen tertentu.

@ariefburhan/berbagai sumber